Di dalam angkutan
yang sumpek, nari membayangkan es cendol yang menyegarkan dahaganya. Dengan
menghela nafas ia mencoba melihat orang-orang di sekelilingnya, ia melihat
berbagai bentuk manusia yang rata-rata sederajat dengannya. Tak terasa ia sudah
sampai didepan gang rumahnya, dengan menyodorkan uang 2500 tak lupa ia
megucapkan terima kasih.
Putri narisya,
gadis berusia 17 tahun ini bersekolah di SMA nusantara jakarta dan duduk di
kelas 3 yang sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional, ia memiliki tubuh
yang tergolong langsing dan mungil namun untuk gadis seusia dia, nari tergolong
gadis yang kurang bergaul. Semenjak ditinggal sang ayah hidupnya terasa sangat sulit, sang
ibu yang hanya bekerja sebagai penjaga toko orang yang hanya
bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, nari memiliki seorang adik
bernama otyanisa yang duduk di kelas 1 SMA.
Dalam kehidupan
percintaannya, nari gadis yang cukup beruntung sebab ia memiliki pacar yang
cukup keren bukan hanya keren tapi sangat keren, namanya hafiz saputra. Hafiz
seorang putra dari pengusaha yang terkenal di indonesia, dengan tubuh yang
sangat ideal wajar kiranya bila nari memiliki banyak musuh di sekolahnya.
***
Treeeettttt.....treeeetttttt....
“halo”
“sayanggg ...!!!!! ”
teriak hafiz
“ ada apa ? kamu
gak belajar . kan bentar lagi ujian”
“malas achh yank,
kan ada kamu ...hehe”
“Maksud kamu???”
“ kidding beipp”
“sebenarnya ada
apa??” tanya nari penasaran
Mendengar
pertanyaan nari, hafiz menghela nafaz, dengan nada ragu ia mencoba mengatakan
apa yang menjadi masalah,,
“aku.......”
“kenapa,,?
“nanti saja ya ..
siap ujian “ dengan penuh penyesalan hafiz menutup telfon karna tidak sanggup
mengatakan apa ia pikirkan
Dengan hati yang
gundah, nari menatap handphonenya ,’ada apa y ?’ lama ia berfikir, dan
menetapkan untuk berfikir positif.
Sementara hafiz, ia
duduk di tepi ranjang mahalnya . ia teringat dengan kata-kata sang ayah yang
mengatakan agar ia melanjutkan sekolah ke swiss tempat ibunya. Ayah meminta nya
untuk menjaga sang ibu yang sakit-sakitan. Ayah dan ibu hafiz sudah lama
bercerai. Namun ayah hafiz selalu memantau kaedaan isterinya.
***
Ujian berlangsung
dengan baik, baik sekali bahkan sangking
baiknya kebanyakan siswa tidak perlu
membaca soal karna 99% siswa sudah mendapat kunci jawaban. Tidak ada raut wajah
masam di sekolah itu rata-rata semua bahagia, begitu juga “PBHS” .selesai ujian
selama 4 hari mereka sepakat miting dikantin bude goreng, kalian pasti tau apa
yang di bicarakan cewek-cewek aneh itu .. yappp tentu saja HAFIZ SAPUTRA
“Girlssss......
kita kan mau tamat gimana donk...?”nadia dengan nada centil
“ya baguss donk !!”
“ gimana sich, kamu
gak mau y bertemu dengan hafiz ?”
“benerrrrr hafiz
,,,,achhh gmana ni ?”
“nadia, sisil,
hista, alis .. ntar kita gak sama lagi ya?” rengek baby
“ iya,, tapi kita
tetap penggemar hafizkan?” tanya sisil
“kalu aku sih
tergantung ,, kalau ntar aku kuliah trus dapat yang guanteng banget ,, ya good
bye hafiz,,” ujar alis
“WOOOOOO......!!!!!!!”
***
Waktu pulang
seperti biasa .. nari menunggu hafiz digerbang sekolah . biasanya saat pulang
sekolah hafiz selalu meladeni para fansnya. Tapi kali ini hafiz berdua dengan
seorang wanita yang bukan anggota PBHS. Nari berusaha untuk tidak memperhatikan
apa yang mereka bicarakan di dekat pos saptam. Di dalam mobil mewah berwarna
merah nari tak mampu membendung rasa penasarannya,
“tadi tu siapa?
sepertinya bukan dari anggota PBHS “
“ohh .. itu , teman
“ jawab hafiz tanpa menatap wajah nari yang masih merasa bingung
“ hafiz ! ada apa
dengan kamu ?”
“ kamuu kenapa sih
?” balik tanya
“ aku?kamu yang
kenapa?” nari mulai emosi
Hafiz menepikan
mobilnya dan berhenti , lama mereka diam membisu menatap jalanan yang sesak dengan orang-orang yang melaksanakan
tugas masing-masing .
“ nari ..” memecah
kensunyian
“hhmmm”
Hafiz melepaskan
sabuk pengaman dan memeluk gadis yang ia pacari 2 tahun lalu. Sementara nari
hanya diam merasakan detakan jantung hafiz yang berdebar kuat , sembari memeluk
, hafiz berucap “maaf”. Nari tau ada yang tidak beres, namun ia tak ingin
menayakannya , ia ingin agar hafiz sendiri yang mengatakanya .Sesampainya di
rumah nari masih bisu, dalam hatinya begitu banyak pertanyaan hingga ia
tertidur.
***
“
accchhhhhhhhhhhh.............!!!” teriak nari
Dengan
tergopoh-gopoh oty berlari menuju kamar.....
“ada apa.. ada apa
?” tanyanya dengan cemas
“tolongin kakak ty
... kakak gak punya baju untuk
perpisahan ntar malam ..” rengeknya
“apaa
????????” heran
Dengan rasa sedikit
kesal karna merasa di tipu oty tetap membantu kakaknya mencari pakaian yang
cocok untuk ke pesta perpisahan.
“ aduh kok gak ada
ya “ sambil mengaca-acak lemari
“ euh kak, emang
kamu punya baju cantik? “ melirik ke nari
Dengan ekspresi
bodoh nari duduk di kasur sambil menutup lemari lusuhnya. Ia menghela nafas dan
menatap oty .
“ benar juga .. “
“ sabar kak “
“trus .. apa yang
kita cari dari tadi ya ? “
“ entalah .. mu kan
stres ...”
Dengan rada-rada
malas nari mengemas baju nya dan
memasukan ke dalam lemari. Dan .....
Ting... tong ...
“oty ... buka pintu
..” teriak nari
“ malas !!!! “
cetusnya
“ kurang ajar
banget ni anak, untung adek aku .. kalau enggak, mati lu..” sembari jalan
menuju pintu .
“siapa ?” sambil
membuka pintu . setelah ia buka yang ia temui hanya sebungkus kado berwarna
pink dan berpita hijau . diambilnya kado itu dengan senyuman menawan ia buka ,
sebuah dress berwarna cream yang sangat anggun .
“dari siapa ya ?”
gumamnya. Kembali ia menutup pintu dan membawa kado itu kekamarnya. Dengan
senyuman yakin kalau kado itu dari hafiz
Dari sebrang jalan
sepasang mata memperhatikan nari, hafiz
tersenyum senang karna masih bisa membuat gadis itu tersenyum.
Dari jam 5, nari
sudah berdandan . dengan hati-hati ia memoles mukanya dengan beraneka ragam
alat make up, ia sudah tak sabar menanti pesta itu, senyum tak henti-hentinya
menghiasi wajah imutnya. Finising pita rambut berwana sof pink ia sandingkan
dengan rambut panjangnya .
Trieeettt ...
handphone nari bergetar maenandai masuknya sms, dengan tergesa-gesa nari
membuka isi sms itu ‘ SAYANG AKU GAK BISA JEMPUT , KAMU NAIK TAKSI AJA YA’
dengan hati yang gundah nari tetap tersenyum, dikemasnya alat-alat makeupnya dan pergi dengan taksi ke perpisahan
sekolahnya .
Sesampainya di
sekolah, nari masuk kedalam gedung sambil melirik kekanan kekiri mencari pacar kesayangannya. nari mengerutkan dahinya
, “ kemananya ? “ segera nari
mengeluarkan handphonenya dan mencoba mengubungi hafiz. Saat tak ada jawaban
tiba-tiba Mata nari tertuju pada pintu
gerbang utama, ia melihat hafiz dengan kemeja hitam, hati nari lega .. ia
bahagia melihat hafiz datang saking gregetan ia menggigit bibir bawahnya sambil
terus tersenyum.
Belum sempat nari
memanggil, seorang gadis menggandeng tangan hafiz dari belakang, dengan
senyuman merekah gadis itu berjalan ke ruangan bersama hafiz. Yang semula
suasana gemuruh kini menjadi senyap bagaikan kuburan. Semua mata tertuju pada
pasangan itu, mereka bertanya-tanya apa yang terjadi, yang mereka tau hafiz
adalah pasangan nari, lalu siapa wanita itu?
Nari hanya diam, diam membisu matanya tak sanggup berkedip, ia tak
percaya hafiz melakukan ini padanya. Teringat saat pertama pria itu menyatakan
perasaan dengan sangat romantis, ia memohon agar nari mau menerimanya.
“ada apa dengan kalian,
kenapa semua diam ? “ hafiz memecah kesunyian
“ wah .. wah ..
akhirnya kamu sadar juga ya ‘ ucap teman hafiz
“ maksud mu ? “
“ iya , , akhirnya
kamu cari pacar yang sederajat juga “ sambil tertawa
“ benar “ dengan tatapan tajam ke arah nari
Nari tak percaya
hafiz mengatakan itu, hal yang selalu ada
dipikiran nari dan dibantah hafiz namun kini malah hafiz yang mengingkari
kata-katanya sendiri , nari menghela nafas dengan langkah cepat ia berjalan
keluar ruangan, ia berjalan tanpa melihat sekelilingnya termasuk hafis. Nari
terus berjalan dengan pikiran kosong, dengan teroyong-oyong ia duduk di kursi
taman sekolah. Kepalanya tertunduk dengan
geraian rambut panjangnya . perlahan
tapi pasti air matanya berlinang, muka nan imut merah padam menahan kesedihannya.
Ntah apa yang dipikirkannya, yang pasti sepasang mata memperhatikannya, ia melihat
gadis itu. disaat melihatnya, hatinya meronta, mulutnya ingin berucap maaf ,
namun pikiran tentang di masa depan mampu menahan semuanya
Hafiz... pria ini menginginkan agar nari
membencinya, agar disaat ia pergi nari
tak perlu menunggunya, tak mencemaskannya dan tak perlu menangisinya. Sebenarnya
hafiz ingin mengatakan yang sebenarnya tapi sang ibu kemarin menelphonenya. Ibu
ingin agar hafiz tetap di swiss untuk selamanya.
***
Dengan mata yang
berat nari membuka mata , berdiri berjalan dengan lambat menuju cermin besar yang berdiri sendiri
dipojok kamar. Ia melihat dirinya sendiri dengan mata yang sembab, baju yang
kusut, rambut acak-acakan dan makeup yang berantakan. Kembali.... genangan air
mata pecah membasahi pipinya, kembali ia teringat dengan masalah di pesta itu.
Kesedihan lama
mendera nari, selama 3 minggu liburan menjelang kelulusan, nari jarang keluar
rumah. ia lebih banyak berdiam dirumah.
“nari.....!!!!”
teriak ibunya membuka pintu kamarnya
“ayo bangunn !!!!!
“ tambah ibu nari
“ada apa sich bu ?
“ tanya nari dengan masih malas-malasan
“ya allah ... bukan
nya hari ini penentuan kelulusan mu ?”
“plies dech bu
..udah pasti lulus kok ..” sambil menarik selimutnya dan melanjutkan tidur
PPAAAAKKKKKK
!!!!!!! tepukan mendarat di bokong nari
“aduhhh .. ibu
apa-apaan sich ! “ sambil mengosok-gosok pantatnya
Dengan agak
terpaksa nari bangkit dari ranjang nya dan mulai berkemas-kemas untuk
kesekolah. Sebenarnya hal paling di malaskan nari adalah bertemu dengan hafiz.
Nari pergi kekampus menggunakan busway. Didalam bus dia hanya menung dengan
pikiran kosong . sesampainya di kampus nari langsung masuk aula tempat
berkumpulnya murdi-murid kelas 3 berkumpul.
“ hay ,,, “ sapa
seorang gadis
Nari menolehkan
kepalanya dan melihat gadis itu dari bawah keatas . dengan sesakma ia
melihatnya dan menyadari bahwa gadis itu adalah orang yang pernah dibilang
teman oleh hafiz kemudian nari kembali memperhatikan lagi gadis itu kemudian ia
kembali menyadari bahwa gadis itu adalah orang yang menggandeng hafiz di acara
pesta itu.
“ hay juga “
mencoba senyum
“aku anak baru lo”
dengan bangga
“ anak baru ? , kan
udah mau lulus .kenapa pindah ?” tanya nari heran
“ iia sih ... tapi
tunangan aku yang maksa ,, “
“ tunangan ? “
“Iya hafiz saputra
, kamu kenal ?”
Dengan berat hati
nari mencoba menganggukan kepalanya .
“ kamu tau,
sebelumnya dia orang yang cuek loh , eh tiba-tiba aja dia nyuruh aku kesini “
dengan riang
Pembicaraan mereka
terputus karna bapak kepala sekolah sudah datang dan mengumumkan bahwa SMA
mereka lulus 100% . semua sorak gembira kecuali nari Ia masih berdiri diam di
tengah keramain, didalam gemuruhnya aula tersebut nari malah merasakan
keheningan, kesunyian dan kesendirian.
Nari berjalan
hingga ia tersandar disebuah dinding yang tersembunyi. Genangan air matanya
pecah. Ingin sekali ia teriak dan memaki walaupun ia masih cinta. Saat Kembali
keaula nari tak melihat seoarang pun ternyata semua sudah kembali.
Tetapi masih ada seorang pria yang tertunduk ditengah- tengah deretan kursi. Ia
perhatikan pria itu, ternyata hafiz . dengan tangan yang gemetaran nari datang
kehadapan hafiz. Dia tak kuasa menahan air mata dengan muka merah, suara parau
nari coba untuk bertanya
“ bisa kamu
jelaskan semua ini ? “
Menatap mata nari ,
“ maaf ya nari , ini untuk kebaikan kamu” bergegas pergi
“ kamu pengecuttttt
...............!! “ teriak nari yang menghentikan langkah hafiz
“kamu yang selalu
mengatakan cinta itu tak pernah memandang siapa ia yang ia cinta, kamu yang
maksa agar aku menjadi milikmu ! dan saat aku sudah benar-benar cinta kamu
malah membunuh ku !!!” tambah nari
Mendengar kata-kata
nari , hafiz berbalik dan memeluk hangat tubuh nari yang dingin dengan suara
tertahan ia mengucapkan kata-kata yang membuat hati nari teriris perih.
“ aku salah dalam
menilai cinta “ hafiz pergi meninggalkan nari.
***
Sudah setahun nari
menjalan hidup di rumah dengan ekspresi bete. Dia tidak melanjutkan keperguruan
tinggi ia sadar diri akan keadaan ibunya. Ia juga sudah banyak mencoba untuk
melamar pekerjaan kemana-mana hanya saja dewi fortuna belum mampir kekehidupannya.
melihat putri sulungnya sang ibu mencoba untuk menasehatinya
“ nari .. “ membuka
pintu
“ ya bu ..”
“ kamu sedang apa ?
“ mencoba duduk di samping sang putri yang sedang membaca novel
“ tidak ada .. ada
apa bu “ menutup novelnya
“kamu pernah
bayangkan orang yang kamu sayangi pergi untuk selamanya dan tidak ada yang mau mengurus
kamu ?” mengusap kepala sang anak
Mendengar
pernyataan ibunya nari hanya diam, ia sama sekali tidak pernah memikirkannya
“pergilah mencari
pekerjaan yang dapat membuat mu bisa tenang, membuat mu bisa mandiri .. jangan
berharap terus dengan ibu “ dengan sangat lembut. nari hanya bisa menggagukan kepalanya.
***
“kakkkk ... “
membangunkan nari
“apaan sihhh ..
norak!!” bentaknya
Karna merasa
terkejut dengan reflek oty menekak kepala kakaknya
PLAKKKKK......
“aduh ,,,, stres ya ???!! “ meringis kesakitan
“eh tau gak ..
kakak tu udah kayak kerbau , jelek !! “ dengan memonyongkan bibirnya
“bodo !! emang
kenapa ? merasa tersaingi ? “
menjulurkan lidahnya
“tadi aku dapat
brosur ini “ menyodorkan brosur yang berisi lamaran pekerjaan sebagai
sekretaris
Dengan kilat nari
mengambil brosur itu ..
“wah.. gue harus
coba ni ..” berlari menuju kamar mandi dan langsung menutupnya
Tok.. TOK ..
“ kak gak berterima
kasih dengan aku?? ..” teria didepan
pintu kamar mandi
“thank
youuuuuu...............”
Dengan sedikit
terburu-buru nari mencari baju dilemari , ia putuskan memakai baju cream dengan
rok selutut. Ia pergi dengan menggunakan taksi karna takut terlambat sesi
wawancara. Sesampai didepan ia terpesona dengan gedung yang megah “SHIN GROUP”
bergerak dibidang furnitur. Karna selalu memandang bagian atas gedung nari
bertabrakan dengan seoarang pria
“maaf .. maaf .. “
ucap nari
“what ??? “ dengan
nada sinis
Setelah memperhatikan tampang orang yang ditabraknya
yang ternyata adalah orang asing yang kira-kira
berasal dari cina/korea/taiwan .. pokoknya orang nya ganteng, hidung
mancung , rambut ala korea, kulit putih, tubuh tinggi, pokoknya perfeck
“wahh .. wahh.. hei
mas .. ini negara saya, jangan macam-macam dech, ntar saya panggil warga
indonesia . di usir baru tau rasa” cengengesan.
Sementara orang itu
hanya diam dan mengeleng-gelengkan kepalanya dan pergi. Melihat pria itu pergi nari malah tertawa, Ia
tak menyangka akan mengerjai orang yang belum ia kenal
“bongak banget sich
.. “ gumamnya
Kembali ia teringat
akan sesi wawancara itu dan ia tergesa-gesa masuk kedalam perusahaan
tersebut. Setelah kira-kira 20 menit
nari keluar dengan senyuman khasnya. Sepanjang jalan ia tetap saja tersenyum
hingga naik angkutan umum. Setelah diliatin orang-orang yang berada dalam satu
angkutan nari bersikap diam. Dan teringat padasesi wawancara tadi
“apa yang bisa anda
lakukan pada direktur yang memiliki watak yang keras ?” tanya seorang juri
Dengan penuh
semangat nari menjawab “ saya akan berusaha menjadikan direktur tersebut
menjadi derektur yang bertanggung jawab, setia dan penuh perhatian serta penuh
dengan cinta.
Mengingat hal itu
kembali nari tertawa ia tidak bisa menahannya
“ha .. ha ... ha
..”
“ gila ya mbak ? “
tanya sopir angkut
“bang .. mana ada
gila yang ngaku “ jawab ibu-ibu hamil
“ aduh ... rempong
deh .. saya gak gila mbak .. mas .. “ jawab nari kesal
Sambil menunggu
hasilnya, nari hanya membantu ibunya menjaga toko orang, walaupun nari kurang
menyukai pekerjaan itu tapi ia mencoba bersabar
***
trrrrrreeeeeeeeettttttttttt
..... getaran handphone nari
“hallo .. “ rada imut
“ putri narisya ? “ suara pria
paruh baya
“ya saya sendiri .. “
“kamu di terima di perusahaan kami , selamat .. dan saya harap hari ini kamu datang untuk
mengisi data-data yang kami perlukan “
“ benarkah itu , baiklah “ ujarnya dengan girang. Segera nari
menutup telphonenya dan berlari mencari ibunya
“oty .. ibu mana ? “
“aduhh .. kepasar kak “
Karna takut nari
langsung berangkat kekantornya . karna tergesa-gesa nari lupa membawa tas kecil
yang berisi alat make up , handphone dan beberapa asesoris.
Kurang lebih 3jam
nari berada dikantor ,
sebenarnya sekitar 2,5jam yang lalu ia sudah selesai hanya direktur yang baru
meminta menunggunya dikantor. Dengan sedikit dongkol nari masih saja menunggu
bos, ia ingin memperlihatkan keseriusannya dalam bekerja
Kembali nari
melihat jam tangannya, kali ini ia sudah menunggu 4 jam. Dengan menghela nafas
ia bertanya ke manajer
“maaf pak .. apa
pak direktur tidak jadi kesini ?”
“oh ... terjadi
sedikit masalah, saya kira beliau tidak akan kesini “
“ terima kasih “
dengan rasa yang sangat kecewa nari berjalan untuk kembali kerumah. Jarak
kantor yang tidak terlalu jauh ia manfaatkan agar menghemat ongkos. Nari
teringat kalau ibu dan oty belum tahu bahwa ia sudah diterima bekerja. Nari
mempercepat langkah, ia tak sabar memberi kejutan ke ibu dan oty
Sesampai di gang
ada banyak orang keluar masuk dari arah rumahnya, “ada apa ?” pertanyaan itu
bergelayut dipikirannya. Tidak ada wajah orang yang terlihat tersenyum,
semuanya terlihat begitu sedih. Nari kembali memperlaju langkahnya. Sambil
berlari nari bertanya-tanya kepada orang yang lewat didekatnya. “ ada apa ? ...
ada apa? .. ada apa?” buakan jawaban yang terima tetapi hanya ekspresi sedih
yang mereka pancarkan.
Hatinya gundah..
begitu jauhkah rumahhnya? Ia merasa begitu lama berlari tapi tak jua sampai
dirumah yang sederhana itu.
“oty .. ibu ....ada
apaaaaaaa ? “teriak nari sesaat ia sampai dirumah itu.
Nari merasa dirinya
mati rasa .. ia melihat tubuh yang terbungkus kain putih yang terbujur tak
bernafas berada di depannya “ siapa itu ?” ia mencari orang begitu ia cintai
disekelilingnya. Kanan kiri ,, kali ini tubuh nari benar- benar lemah ia
terjatuh saat ia melihat oty menangis histeris sambil menyebu-nyebut ibu. Nari
merasa nyawanya melayang mencari sang ibu dan memintanya untuk kembali.. apa yang harus ia lakukan? Apa yang terjadi?
Bagai mana ibu tega meniggalkanya?
Bagaimana dengan kehidupannya ?
Kali ini ini nari
tak sanggup lagi bertanya, deraian air mata tak henti-hentinya mengalir
kepalanya begitu sesak, begitu banyak pertanyaan namun bibirnya hanya
mampu berucap ‘’ ibu “ salah satu
anggota keluarganya membuka kain penutup wajah almarhum ibunya, nari melihat
wajah orang yang selalu disampingnya,
Dengan suara yang
sangat parau dan terisak-isak ...
“ibu .. nari mohon
kembali, kembali .. “ menyentuh wajah sang ibu yang dingin
“itu hal yang
mustahil” ujar tante nari
“ katakan tante ini
hanya ilusiii ... ini hanya mimpi bangunkan nari dari mimpi buruk ini , tolongg
” dengan terisak-isak
20 menit nari
menatap ibunya, air matanya masih mengalir , mata yang sayu dan sembab masih
menghiasi wajahnya. Setelah semua keluarga terkumpul maka diberangkatkanlah
sang ibu keperistrirahatan yang terakhir. Dengan langkah yang sangat berat nari
mencoba melangkah ke mobil ambulan. Ia duduk di samping oty.
“kak....”
Nari tak sanggup
menjawab, ia hanya menatap wajah adiknya yang sangat terlihat sedih itu.
“oty takut .. “
dengan tangisan yang keras
“ada kakak .. “
mencoba menenangkan oty
“bagaimana mungkin
kita biasa hidup .. kita yatim piatu kak .. “
Kali ini tak ada
jawaban dari nari hanya tatapan dan deraian air mata serta pelukan yang ia
berikan pada adiknya itu.
Setelah pemakaman
berakhir, nary dan oty diantar tantenya untuk pulang kerumah. Sesampainya
dirumah oty bergegas kekamar beralasan ingin istritahat. Sang ibu yang ternyata
mengidap penyakit jantung, hati nari dan oty semakin terkikis. Bagaimana
mungkin mereka tak mengetahui apa yang terjadi dengan orang yang mereka sayang.
“nari .. tante
pulang ya , tante banyak kerjaan” mengemas tasnya
“tapi tante .. nari
masih takut, tak bisa kah ... “kata-katanya terputus
“aduh udah deh ...
ibu kamu tu udah masa lalu, lagian kamu kan udah besar !” bergegas pergi
Nari hanya diam
menatap kepergian tantenya dengan tetesan ari mata. Oty yang diam-diam melihat
hal itu, segera kembali kedalam kamar dan menangis. Mendengar oty manangis,
nari berlari menuju kamar oty
“oty ... buka
pintunya dek .. “ mengetuk-ngetuk pintu kamar oty
“kakkk ... aku
benci dunia ini !!!!!!! ‘ teriaknya
“jangan bilang
begitu !”
“apa salah kita ???? mengapa tuhan tak adil??? Oty sangat
takut .. “
Mendengar tangisan
oty, nari menahan tangisan nya ia menutup mulutnya dan bersandar dipintu kamar
oty, ia tak ingin membuat adiknya semakin sedih. Setelah tenang ..
“oty .. kakak masih
disini, kakak akan buat kamu bahagia, kamu akan sekolah setinggi yang kamu mau,
dan memenuhi kebutuhan kamu” bujuknya
“kita sampah kak ..
“ suara yang hampir tak terdengar
***
Pagi-pagi nari
bangun, dengan mata yang sembab ia mencuci muka dan menuju ruang makan. Dibukanya
tudung penyimpanan makanan. “kosong?”
pikirannya melayang hal biasa didapat kini tak adalagi.. ia mencoba
mencari bahan makanan didalam kulkas tapi .. tetap saja nihil ..
Nari kembali
kedalam kamar dan mencari dompet pinknya , dibuka dengan perlahan hanya ada
2000 rupiah saja .. kali ini tetesan air matanya tak mampu ia bendung ..
“ibu .. apa yang
harus aku lakukan ? baru sehari tapi begitu menyiksaku .. “ deraian air matanya
mengalir tak henti-hentinya
Dengan uang 2000
ditangan ia membeli mie instan di warung sebelah rumah, ia masak dengan sepenuh
hati. Mencium aroma mie instan perut
nari menjadi keroncongan. Tapi ia tau ada orang yang lebih membutuhkan
makanan ini.
“oty .. bangun ,
ayyo sarapan “
“baiklah
“ bangkit dr ranjangnya .
Oty
melangkah menuju ruang makan, sesaat ia terdiam. “hanya ada 1 piring?” pikirnya
“kak
..”
“kakak
sudah makan kok , tadi kakak kelaparan”
sambungnya
***
2
jam nari duduk menghadap jendela, menatap bunga yang ditanam sang ibu. Kini
bunga itu layu seakan ia tau perawatnya telah tiada. Wajah yang ceria tak lagi
tampak, wajahnya kini pucat pasi, nampak lingkaran hitam dibawah matanya
menandakan ia tak bisa tidur. Lagu slow menambahnya dalam lautan lamunan.
Lamunan yang mengingatkan ia dengan ibu nya. Banyak penyesalan dalam hati nari.
TING .. TONG .. bel rumah memecah
lamunan nari. Malas rasanya ia membuka pintu, namun ia tetap jua bangkit dari
singgahsananya.
“hallo
nari “ tante nari dengan wajah yang
berseri-seri
“tante
.. “
“nari
tante mau menjenguk kamu “ senyumnya
“o
.. o ..” duduk disofa
“oya
nari .. kamukan tau ini rumah nenek kamu ? “ seloyor duduk disamping nari
“iya
.. kenapa tante? “
“Mmmhhh
.. kapan kita ngurus pembagiannya”
“apa
??? “
“aduh
nari, tante minggu besok mau pergi keluar kota, jadi sempatnya minggu ini,
ayolah “ bujuknya
“kamu
tu manusia gak sih ??? bahkan kuburan ibu aja belum kering!” dengan genangan
air mata nari meminta tantenya untuk pergi.
Kembali
ia kekamar dan kembali untuk melamun, lamunan yang panjang hingga ia tersadar
dan terpikir bagaimana memperoleh uang untuk makan. Di periksanya kamar alm ibunya, setelah beberapa
tempat ia tak menemukan. Hingga ia menemukan sebuah kotak biru kecil yang
berisi tabungan ibunya yang lumayan banyak.
***
2
bulan kemudian ....
BERSAMBUNG .....